Lembaga
dimulai dari pemikiran bahwa diperlukan pemanfaatan yang efisien dalam
pengelolaan warnet yang ada. Untuk hal
tersebut digagas oleh Dudih Gustian untuk membuat sebuah konsep membangun
sebuah lembaga kursus komputer yang nantinya dapat membantu serta meningkatkan
pengunjung warnet tersebut. Hal ini
disetujui oleh Maman Faturohman
sebagai pemilik warnet dengan Yusyus sebagai pengelolanya. Untuk selanjutnya, Maman Faturohman mencoba berbicara dengan Ketua Yayasan Nurul Ikhwan Selabintana Bapak H. Toto Moelyono tentang rencana pendirian lembaga pendidikan tersebut. Akhirnya, atas restu dari ketua yayasan, Lembaga pendidikan tersebut –selanjutnya dikenal dengan Lembaga Pendidikan Smart Generation (SG)-- menggunakan Yayasan Nurul Ikhwan sebagai institusi legalitasnya.
sebagai pemilik warnet dengan Yusyus sebagai pengelolanya. Untuk selanjutnya, Maman Faturohman mencoba berbicara dengan Ketua Yayasan Nurul Ikhwan Selabintana Bapak H. Toto Moelyono tentang rencana pendirian lembaga pendidikan tersebut. Akhirnya, atas restu dari ketua yayasan, Lembaga pendidikan tersebut –selanjutnya dikenal dengan Lembaga Pendidikan Smart Generation (SG)-- menggunakan Yayasan Nurul Ikhwan sebagai institusi legalitasnya.
Setelah
melalui proses persiapan yang matang dari mulai pembuatan konsep materi,
kurikulum serta persiapan sarana prasarana yang nantinya menunjang akan
lancarnya KBM dilapangan. Keseriusan ini
dibuktikan oleh Maman Faturohman selaku pemilik modal dengan dibangunnya ruang
teori dengan fasilitas yang ada.
Pelan
namun pasti munculnya lembaga ini disambut baik oleh masyarakat Sukabumi
khususnya sekitar lembaga dengan mendaftar menjadi peserta. Maka disepakati untuk suksesnya KBM, 01 Maret
2013 KBM dimulai dan dengan hal itu pula ditandai dengan resminya lembaga Smart
Generation menjadi salah satu lembaga
kursus di Sukabumi dengan tiga orang tersebut sebagai pendirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar